• FREE SHIPPING for all regions of Indonesia up to IDR 20.000 with a minimum purchase IDR 250.000

There are 0 Products

Face Care

Serba-Serbi Hiperpigmentasi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

12 August 2022 10:52:00 By Bhumi 0 comments

Manusia memiliki warna kulit yang beragam karena kulit mengandung melanin. Melanin merupakan pigmen yang dihasilkan oleh sel-sel yang disebut melanosit pada lapisan epidermis kulit. Fungsinya adalah untuk memberikan warna pada kulit, rambut, bahkan mata.

Manusia memiliki kadar melanosit yang sama, akan tetapi beberapa individ memiliki kadar melanin yang lebih banyak. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit, rambut, dan mata antar manusia.

Pada dasarnya, melanin yang mempengaruhi pigmentasi diturunkan melalui faktor genetik yang diturunkan dari orang tua. Akan tetapi, gangguan atau kelainan pada pigmentasi dapat terjadi karena adanya faktor lain.

Salah satu kelainan pigmentasi yang terjadi pada kulit manusia bernama hiperpigmentasi, yaitu kondisi di mana muncul bercak gelap pada kulit. Hiperpigmentasi terjadi ketika melanosit memproduksi zat melanin secara berlebihan. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya adalah paparan sinar matahari yang intens, peradangan pada kulit, penuaan kulit, penggunaan obat-obat tertentu, semisal pil KB, kehamilan, dan hemokromatosis (ketika kadar zat besi dalam tubuh berlebih).

Apabila kamu punya masalah sama noda hitam, flek hitam, dan warna kulit tidak merata, bisa jadi semua itu terjadi karena ada peningkatan produksi melanin saat kulit menyerap banyak sinar matahari/ultraviolet/UVA/UVB. Nah, bBagian kulit yang mengalami penumpukan melanin akan berwarna lebih gelap sehingga tampak seperti bintik-bintik hitam.

Jenis-jenis Hiperpigmentasi

1. Melasma

Melasma merupakan kondisi munculnya bercak-bercak hitam di area dagu, dahi, hidung, leher, maupun pipi. Tidak hanya di wajah, bercak ini pun dapat muncul di bagian tubuh lainnya seperti lengan. Melasma muncul karena kulit terlalu sering terpapar sinar matahari dan lebih umum Pada umumnya, bercak-bercak ini tidak menimbulkan rasa gatal.

2. Lentigo

Pada kondisi ini, akan muncul bintik bulat hitam atau kecokelatan dengan ukuran sekitar 0,2-2 cm dan bentuk yang tidak beraturan pada kulit di area wajah, lengan, maupun punggung tangan. Lentigo terbagi menjadi dua. Pertama ada Solar lentigo yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. Kedua ada Nonsolar lentigo, yang disebabkan oleh penyakit kelainan bawaan.

3. Post-inflammatory hyperpigmentation (PIH)

PIH dikenal dengan berkas jerawat yang meninggalkan bekas noda kecoklatan dan kehitaman. Kondisi ini dapat disebabkan karena produksi melanin berlebih pada lapisan epidermis setelah terjadinya radang di kulit wajah. Selain karena jerawat, PIH dapat terjadi karena cedera pada kulit, misalnya reaksi alergi, lluka bakar, efek samping obat-obatan, serta peradangan pada kulit, dan eksim.

4. Hiperpigementasi akibat efek samping obat dan bahan kimia

Ada kondisi hiperpigmentasi yang dapat muncul akibat efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antimalaria, obat jantung (seperti amiodarone) sampai kemoterapi (seperti bleomycin dan busulfan). Jika jenis hiperpigmentasi lain menyebabkan timbulnya bercak berwarna kecoklatan atau kehitaman, hiperpigmentasi jenis ini justru dapat menimbulkan warna lain seperti keabu-abuan, kebiru-biruan, atau abu kebiruan.

Cara Mengatasi Hiperpigmentasi

Meskipun ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi pada kulit, tetapi bercak-bercak gelap yang muncul pada area kulit tubuh dan wajah akibat kondisi ini dapat disamarkan, terutama bila kita menanganinya dengan cara yang tepat.

Gunakan sunscreen setiap hari

Ketika kulitmu terpapar oleh sinar UV, melanosit akan bereaksi melepaskan melanin yang berperan dalam menyerap energi dari sinar UV dan mendistribusikannya kembali ke kulit. Namun, paparan sinar UV justru dapat memicu produksi melanin terlalu banyak hingga menyebabkan munculnya bercak kehitaman (disebut juga dengan sunspot).

Sunscreen atau tabir surya, terutama yang memiliki SPF tinggi, dapat membantu menghalau efek buruk paparan sinar matahari. Hal ini sangat penting apabila kamu berkegiata di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama.

Gunakan produk yang mengandung Vitamin C

Vitamin C berkemampuan menghambat proses melanogenesis, yaitu proses di mana pigmen melanin diproduksi dalam melanosom oleh melanosit, sehingga dapat menyamarkan serta mencegah timbulnya penggelapan pada kulit. Untuk kamu yang memiliki masalah hiperpigmentasi, kamu dapat mencoba C+ Brightening Booster. Dengan 10% Vitamin C jenis Ethyl Absorbic Acid, booster ini bantu mencerahkan kulit secara maksimal. Vitamin C juga bisa merangsang produksi kolagen, makanya kulit jadi lebih kenyal. Selain itu, ada juga 3% Alpha Arbutin mampu menekan produksi melanin pada kulit, sehingga jumlah pigmen warna gelap berkurang dan warna kulit wajah menjadi lebih merata. Hasilnya, bekas jerawat, noda hitam, & flek hitam jadi lebih samar.

Gunakan brightening booster

Ketika terkena paparan sinar matahari yang terus-menerus, kondisi kulit pun berpotensi terlihat lebih gelap dan tekstur kulit menjadi tidak merata. Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat menimbulkan flek hitam atau bintik hitam.

Untuk mengatasi warna kulit tidak merata, kamu juga dapat menggunakan Clairè Vibrant Booster. Diformulasikan dengan Alpha Arbutin, Glutathione, serta Mulberry & Bearberry extract, brightening booster ini dapat mencerahkan kulit, meningkatkan tone warna kulit, menyamarkan bekas jerawat PIE/PIH, dan meratakan warna kulit.

Melakukan tindakan laser

Apabila hiperpigmentasi yang kamu alami tidak dapat diobati dengan skincare atau krim khusus, maka kamu memerlukan metode perawatan lain, salah satunya adalah laser atau chemical peeling.

Artikel Terkait