Perlukah Menggunakan Skincare Anti-aging di usia 20-an?
Memasuki usia 20 tahun tentu banyak pertimbangan ketika memilih produk skincare yang akan digunakan. Tak jarang ada pertanyaan seperti perlukah menggunakan produk anti-aging di usia 20-an? Karena siapa yang tidak ingin tampak muda lebih lama? Penggunaan skincare anti-aging dipercaya bisa menjaga kondisi kulit wajah awet muda dan terawat meski usia bertambah.
Sebenarnya, kapankah waktu yang tepat kita mulai memakai skincare anti-aging? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Pada saat usia 20-an banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi kulit, seperti gaya hidup, pengaruh lingkungan, dan paparan sinar UV. Pengaruh radikal bebas pun dapat membuat sel-sel kulit mulai melemah, kemampuan kulit untuk melindungi dirinya berkurang, dan pergantian sel-sel kulit pun melambat.
Tanda-tanda penuaan dini pada usia 20-an biasanya muncul di area dahi yang disebabkan karena terlalu sering terpapar oleh sinar matahari atau terlalu lama menatap layar. Selain itu, di usia akhir 20 sampai 30 tahun, kulit kita sedang memasuki fase pre yaitu fase dimana garis-garis halus mulai terlihat jelas dan muncul flek hitam akibat paparan sinar UV.
Jika tanda penuaan sudah terlihat, penggunaan skincare anti-aging bisa dilakukan untuk dapat membantu memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan dan flek hitam. Semakin dini penggunaan skincare anti-aging makan semakin baik pula. Namun ada yang harus diperhatikan sebelum memilih rangkaian skincare untuk pencegahan penuaan. Kamu harus mengetahui dulu kandungan skincare apa saja yang diperlukan oleh usia 20 tahun untuk masalah penuaan.
Rangkaian skincare yang harus diutamakan saat usia 20-an selain basic skincare adalah anti-oksidan, SPF dan retinol. Kandungan antioksidan memiliki fungsi utama melawan radikal bebas pada polusi dan sinar matahari yang menjadi penyebab utama penuaan dini. Antioksidan biasa ditemui pada skincare vitamin C, niacinamide, dan green tea.
Kandungan SPF bisa ditemukan pada sunscreen. Jika antioksidan bekerja melindungi kulit dari radikal bebas, SPF berperan untuk menghalau dampak buruk sinar UV dari matahari pada kulit. Pastikan tidak melewatkan penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30 untuk perlindungan sehari-hari.
Untuk mendorong pergantian sel-sel kulit, kandungan retinol disarankan untuk digunakan. Retinol memiliki fungsi utama mendorong pergantian sel kulit, yang pada akhirnya akan membantu memperbaiki tekstur, memudarkan flek hitam, hingga mencerahkan kulit.
Bhumi HPR Retinol Serum merupakan serum anti-aging yang mengandung 1% Hydroxypinacolone Retinoate (HPR) dan 1% Retinol untuk mencegah penuaan dini, menghilangkan tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan flek hitam, serta mencerahkan kulit wajah akibat hiperpigmentasi pada kulit tanpa membuat iritasi kulit.
Namun, karena kandungan retinol tergolong aktif, pastikan Anda sudah memahami aturan penggunaannya terlebih dahulu, ya!
Jika kamu sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, retinol tidak bisa digunakan sebagai skin care anti-aging kamu. Namun kamu bisa menggunakan skin care yang sama-sama mengandung kandungan seperti retinol, yaitu Bakuchiol Night Oil.
Bakuchiol merupakan kandungan derivatif dari Babchi Plant, yang memiliki efek anti-aging benefit yang sama dengan Retinoid, namun aman digunakan untuk Bumil dan Busui. Face Oil ini memiliki kandungan active ingredients berupa exfoliating ingredients 1% PHA di dalamnya, yang cocok untuk kulit sensitif dan berjerawat.