GRATIS ONGKOS KIRIM ke seluruh wilayah Indonesia hingga Rp 30.000 dengan belanja min. Rp 250.000
Mencuci muka adalah hal yang penting untuk dilakukan secara rutin. Setiap harinya, kulit kita terpapar polusi, debu, kotoran, dan sinar matahari. Ditambah lagi dengan sebum yang dihasilkan oleh kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Jika tidak dibersihkan, kulit wajah akan menjadi kusam, berjerawat, dan kering.
Namun, masih banyak orang yang mencuci muka dengan air saja atau bahkan menggunakan sabun mandi. Apakah hal ini berbahaya?
Pada dasarnya, sabun mandi diformulasikan untuk digunakan di kulit tubuh. Faktanya, kulit tubuh jauh memiliki lapisan lemak yang lebih tebal dibanding kulit wajah. Dibandingkan dengan sabun cuci muka, sabun mandi mengandung surfaktan yang lebih tinggi untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel di tubuh. Bila digunakan di wajah, surfaktan dapat mengikis lapisan kulit yang berfungsi mengunci kelembapan. Oleh karenanya, kulit wajah akan menjadi kering.
Selain membuat kulit menjadi kering, mencuci muka dengan menggunakan sabun mandi dapat mengganggu pH kulit dan keseimbangan bakteri di kulit wajah. Jika pH terganggu, maka wajah akan menjadi lebih rentan terhadap masalah kulit.
Ini saatnya beralih ke sabun yang memang diperuntukkan untuk kulit wajah! Simak tips di bawah ini untuk memiliih sabun cuci muka:
Pilih sabun cuci muka yang sesuai dengan tipe kulit
Sebaiknya kamu menyesuaikan jenis sabun cuci muka dengan tipe kulitmu. Bagi kulit kombinasi (kering dan berminyak), kamu dapat memilih sabun dengan tekstur foam karena dapat mengurangi minyak di kulit, tapi tetap menjaga kelembapan wajah.
Bagi kulit berminyak dan berjerawat, kamu dapat memilih sabun dengan tekstur clay. Clay dapat membersihkan pori-pori dari sumbatan minyak dan kotoran.
Bagi kulit normal, kamu dapat memilih sabun dengan tekstur gel untuk menjaga kulit tetap lembap dan terhindar dari kekeringan.
Bagi kulit sensitif, kamu dapat memilih sabun dengan tekstur gel atau krim. Sebaiknya, kamu memilih sabun yang tidak mengandung pewangi, pewarna,
Cek kandungan di dalam sabun cuci muka
Penting sekali untuk memperhatikan kandungan di dalam sabun muka. Hindari sabun cuci muka yang mengandung: natrium laureth sulfate (SLES), natrium lauril sulfat (SLS), mentol, atau alkohol. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan kekeringan, iritasi, atau kemerahan pada kulit wajah.
Perhatikan kadar pH di sabun cuci muka
Potential of hydrogen (pH) merupakan kadar keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu hal/benda/senyawa. Kadar pH memiliki besaran angka 1-14. PH yang tinggi disebut sebagai basa, sementara pH yang rendah disebut asam. Kulit wajah memiliki pH yang berkisar di angka 5.4 - 5.9.
Oleh karenanya, kamu dapat memilih produk sabun cuci muka dengan pH yang rendah. Hindari menggunakan sabun cuci muka dengan pH yang terlalu tinggi karena dapat memicu iritasi, jerawat, dan kekeringan pada kulit.
Kamu dapat menggunakan Universal Test Paper untuk mengetahui angka pH pada produk sabun cuci muka.
Yuk simak tips dan trik lainnya dari tim Bhumi di video ini:
Produk tidak meresap dan malah menggumpal saat menggunakan skincare? Bisa jadi kamu mengalami mengalami pilling! Jika belum familiar dengan istilah tersebut, pilling atau product pilling
Setiap jenis dan kondisi kulit memerlukan perawatan, termasuk juga kulit yang berjerawat atau acne-prone. Namun, tentunya perawatan yang dibutuhkan berbeda, karena acne prone timbul pada
Di masa pandemi yang masih terus berlangsung hampir selama dua tahun ini, berbagai dampak buruk terjadi mempengaruhi pikiran serta tekanan yang dapat menimbulkan stres. Selain pikiran,